Alat musik daerah Jawa Barat
Alat musik daerah Jawa Barat memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan denganalat musik dari daerah lain. Saat ini, kita mungkin lebih akrab dengan alat musik modern, seperti gitar, piano, biola dan sebagainya. Tetapi sebelum munculnya berbagai alat musik modern ini, sudah ada alat musik tradisional.
Semakin banyak budaya tradisional yang ditinggalkan, termasuk alat musik daerah. Namun, masih banyak generasi muda yang ikut serta dalam pelestarian alat-alat tradisional Jawa Barat, seperti angklung dan seruling. Kedua alat musik tersebut sering dilakukan sebagai alat musik tradisional.
Padahal, masih banyak alat musik daerah lain yang patut dibanggakan dan dilestarikan agar anak cucu kita bisa mengenal alat musik tersebut nantinya. Itu sebabnya kami akan mengulas alat musik tradisional paling populer dari Jawa Barat melalui artikel di bawah ini.
Rebab terbuat dari tembaga
Alat musik asal Jawa Barat ini sudah ada sejak tahun 9 Masehi dan terus eksis hingga saat ini. Saat berlayar, pedagang Timur Tengah membawa BAB ke Indonesia. Alat musik yang terbuat dari tembaga ini memiliki 3 senar atau senar sebagai penghasil suara.
Seiring berjalannya waktu, telah terjadi perubahan bahan dasar pembuatan nenek yang semula terbuat dari tembaga, dan kini banyak babs yang terbuat dari kayu berbentuk panah. Cara bermainnya adalah dengan menarik senar, sama seperti saat Anda memainkan alat musik modern, atau biola.
Alat musik yang terbuat dari bambu
Berikutnya adalah alat musik Jawa Barat yang paling populer, yaitu seruling. Alat musik yang terbuat dari bambu atau kayu ini dimainkan dengan cara ditiup lubang-lubang yang tersedia. Selain lubang tiup, ada lubang untuk menyesuaikan ketinggian sehingga jumlah lubang bervariasi, mulai dari 4 hingga 8.
Jumlah lubang disesuaikan dengan kebutuhan lagu yang akan dimainkan. Kebanyakan seruling Jawa Barat memiliki 4 lubang menurut lagu-lagu Sunda yang sering dimainkan. Keberadaan seruling sangat penting sebagai alat musik karena mampu memberikan melodi pada nyanyian suatu lagu sehingga terdengar nada tradisional yang sangat padat.
Karinding Unik
Alat musik khas Jawa Barat yang tak kalah populer adalah karinding. Alat musik unik ini harus diletakkan di bibir agar bisa dimainkan. Selanjutnya, Anda dapat menepuk kelelawar untuk menghasilkan resonansi sonik dari gesekan pegangan dan ujung jari yang menyentuh instrumen.
Bambu sering digunakan sebagai bahan pembuatan karinding, meskipun ada juga karinding dari daun aren. Biasanya, karinding sawit digunakan untuk pria, sedangkan perawatan bambu digunakan untuk wanita. Di masa lalu, karinding tidak hanya digunakan sebagai alat musik, tetapi juga sebagai kurcaci di sawah.
Alat musik Calung
Kebanyakan orang tidak bisa membedakan antara calung dengan alat musik tradisional Jawa Barat lainnya, yaitu angklung karena sekilas terlihat sama. Calung terbuat dari bambu jenis awi wulung atau bambu hitam, dan ada kalung yang terbuat dari bambu jenis lain, bambu ater.
Alat musik ini dimainkan sesuai dengan jenis kalung, apakah itu calung jinjing atau calung rantay. Calung jinjing dimainkan hanya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri untuk memegang kalung. Calung rantay bermain dengan kedua tangan memukulnya. Cara pemain duduk harus bersila untuk memudahkan pergerakan lengan.
Angklung multitonal dan ganda
Meskipun anda bukan orang Jawa Barat, anda pasti sudah mengenal alat musik tradisional ini karena sering dipamerkan sebagai salah satu alat musik tradisional populer dari Jawa Barat. Alat yang terbuat dari bambu ini juga dikenal sebagai multitone atau two-tone.
Cara bermainnya juga bekerja dengan mudah, yaitu dengan menggoyangkan alat musik. Pengaruh bodi bambu merupakan sumber pembangkitan suara dengan nada yang berbeda, menurut angklung yang digunakan. Karena getaran keseluruhan alat musik mampu menghasilkan suara, angklung tergolong alat musik idiofonik .
Tarawangsa kao Rebab
Secara penampilan, tarawangsa mungkin memiliki kesamaan dengan pita, tetapi perbedaannya adalah jumlah kabel tarwangsa hanya dua buah. Berbeda dengan pita yang memiliki tiga senar sehingga anda sudah bisa lebih mudah dan cepat membedakan antara dua alat musik yang berasal dari Jawa Barat.
Meskipun Anda memiliki dua senar, Anda hanya dapat memainkan satu kawat dengan menggesekkan jari Anda. Sementara itu, kabel lainnya dimainkan dengan memutar jari telunjuk tangan kiri. Tarawangsa sering dimainkan dengan alat musik lain, seperti Yentreng untuk menghasilkan nada atau melodi yang begitu indah.
Alat musik tradisional, harpa
Alat musik daerah lain yang menarik dari Jawa Barat adalah kecapi. Dalam bahasa Sunda, kehadiran kecapi sebagai alat musik pengiring sangat penting. Hal ini mengacu pada dua fungsi lira, yaitu lira induk dan lira anak ketika mengikuti musik tradisional Sunda, sehingga penting untuk mengetahui lira.
Kecapi induk memiliki tugas menentukan tempo, memulai musik dan kecapi yang digunakan biasanya memiliki 18-20 senar. Berbeda dengan kecapi anak-anak, yang berfungsi sebagai pengiring musik frekuensi tinggi. Ada lebih sedikit senar, yaitu 15 buah daripada jumlah senar untuk lira induk.
Alat musik tradisional Arumba
Alat musik lain dari Jawa Barat yang patut kita pelajari adalah arumba. Bagi sebagian orang, mungkin belum familiar dengan nama alat musik tradisional ini, terutama bagi masyarakat di luar Jawa Barat. Arumba termasuk dalam kelompok ansambel atau kombinasi dari beberapa alat musik sekaligus.
Alat musik ini terbuat dari bambu berkualitas, misalnya bambu hitam (wulung), bambu tali atau mahkota bambu awi. Meskipun merupakan gabungan dari beberapa alat musik, akhirnya arumba menjadi jenis musik dan terpisah yang kita kenal dari beberapa lagu tradisional Jawa Barat.
Jenglong sebagai produsen suara dasar
Alat musik Jawa Barat lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah Jenglong. Jenglong berfungsi sebagai kerangka dasar untuk lagu atau pencipta suara, sehingga perannya sangat penting dalam memainkan musik tradisional Jawa Barat. Namun, banyak dari kita yang belum mengenal alat musik dari wilayah Jawa Barat ini.
Kelelawar khusus digunakan untuk memukul Jenglong untuk menghasilkan suara atau suara. Pemukul yang digunakan dalam alat musik ini terbuat dari bahan khusus untuk menghasilkan suara yang nyata. Biasanya kelelawar ini memiliki lapisan yang membuatnya lebih lembut, baik dari wol atau dari benang rajutan.
Sersempong kulit bambu
Terakhir, kita akan bertemu dengan alat tradisional bernama celempung yang terbuat dari kulit bambu. Suara dihasilkan menggunakan resonansi pada batang bambu. Itulah mengapa tidak mudah membuat alat musik tradisional ini karena setiap batang pasti memiliki bentuk dan ukuran ruas yang berbeda.
Celempung memiliki dua senar dengan fungsi yang berbeda, yaitu senar untuk nada pelog dan senar untuk nada slendro sehingga dapat digunakan kembali untuk Siteran. Selain selebrung, siter sering digunakan dalam instrumen gamelan sebagai ciri khas yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Masih banyak alat musik tradisional yang bisa anda temukan dari Jawa Barat dengan keunikan anda masing-masing. Sebagian besar alat musik tradisional terbuat dari alam, baik itu kayu atau bambu, sehingga terasa seperti kesan tradisional yang ditampilkan. Jadi, jangan berhenti mengenal alat musik Jawa Barat.